Medan-Geosiar.com, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Medan, St. Bonaventura, menggelar Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) 2017 di Margabina, Kompleks Setia Budi Point, Medan, tanggal 8-10 Desember 2017. Rapat ini merupakan forum tertinggi dalam organisasi PMKRI.
Rangkaian RUAC dibuka langsung Ketua Presidium PMKRI Cab. Medan Inter Of Fitelis Zalukhu, Jumat (8/12) sekira pukul 20.00 malam. Inter didampingi pimpinan harian PMKRI Cabang Medan, beserta panitia pelaksana.
“RUAC merupakan forum tetinggi di PMKRI Cab. Medan. Harapannya RUAC tidak hanya sebagai seremonial atau rutinitas pertahun, tetapi di forum ini kita dapat menghasilkan sesuatu hal yang bermanfaat dalam membangun perkembangan PMKRI Cab. Medan.” ujar Inter saat pembukaan RUAC.
“Silahkan berdinamika di RUAC ini, tetapi selalu mengedankan nilai-nilai yang terkandung dalam perhimpunan”, tegasnya.
Inter yang juga lulusan Ilmu Hukum Unika St. Thomas menyatakan dalam RUAC tersebut selain akan mendengarkan laporan pertanggung jawaban (LPJ) kepengurusan periode 2016-2017, nantinya akan dilakukan pemilihan ketua yang baru, yang akan memimpin PMKRI Cab. Medan periode 2017-2018.
“Harapan di kepemimpinan yang terpilih di forum ini, nantinya mampu menjawab berbagai macam persoalan di internal PMKRI Cab. Medan, serta membawa perubahan atau memunculkan perhimpunan ke arah yang lebih baik sesuai dengan visi misi perhimpunan”, harap Inter.
Dalam penyelenggaraan RUAC tersebut dihadiri seluruh elemen PMKRI Cab. Medan. Mulai Dewan Pimpinan Cabang periode 2016-2017, anggota muda, anggota biasa, dan anggota penyatu. Datang juga Forkoma PMKRI Cab. Medan, dan elemen media.
Sementara itu, salah seorang calon ketua PMKRI Cab. Medan, Dwi Ivana Sitohang, menyatakan penyelenggaraan RUAC harus mengedepankan 3 benang perhimpunan. Menurutnya merupakan hal biasa dalam RUAC terjadi dinamika, tetapi setelah forum ini selesai, semua pihak harus legowo menerima keputusan dan mampu bersinergi membawa perhimpunan yang lebih baik.
“RUAC tidak hanya soal menghasilkan kepemimpinan yang baru, RUAC merupakan wadah kita untuk berjumpa semua elemen PMKRI Medan. Disini kita harus tetap harus kedepankan nilai Fraternitas, Intelektualitas, dan Kristianitas”, ujar wasekjend PMKRI Cab. Medan periode 2014-2015 itu.
“Silahkan kita berbeda pandangan, berbeda pendapat. Namun setelah RUAC selesai, kita harus legowo dan bisa saling merangkul. Saya yakin jika itu semua bisa dilakukan, organisasi ini akan maju dan menjadi lebih baik”, tutup Dwi. (cw2)