Jakarta-GeoSiar.com, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyetujui surat dari Presiden mengenai penunjukan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjabat sebagai Panglima TNI yang baru.
Gatot mengakui bahwa Marsekal Hadi Tjahjanto cocok untuk menjadi penggantinya sebagai Panglima TNI saat momentum periode tahun politik tiba.
“Pak Hadi cocok untuk menjadi Panglima TNI dalam tahun politik, itu harus sama-sama kita yakini. Presiden yang pakai (jasanya) kok,” kata Gatot, di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (5/12/2017).
Menurut Gatot, tantangan tugas bagi Panglima TNI baru adalah tahun politik, yakni tahun 2019 mendatang. Ditahun tersebut menurut Gatot memiliki tantangan tersendiri yang membutuhkan ketegasan dan kesigapan yang tepat dalam menyongsong Pemilu Presiden dan Pemilu Lagislatif di seluruh wilayah tanah air secara serempak.
“Kita melihat bagaimana Pilkada atau Pilgub di DKI, begitu keras, tensinya tinggi, mengerahkan pasukan begitu banyak. Sekarang ini bukan hanya satu, ada 171 (Pilkada 2018), dan semua benar-benar berjuang, karena yang menentukan kepala daerah ini juga modal untuk Pileg dan Pilpres. Agak keras, ini yang perlu diantisipasi betul,” tutur Gatot.
Berdasarkan Pasal 13 UU TNI menyatakan, salah satu syarat calon Panglima TNI adalah yang pernah atau sedang menjabat sebagai Kepala Staf. Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi saat ini sudah berusia 57 tahun dan akan pensiun pada 2018, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono yang berumur 56 akan pensiun pada 2019.
Gatot menilai secara masa dinas Kepala Staf Angkatan memenuhi syarat dalam menghadapi tahun politik. Hadi, yang merupakan pria kelahiran Malang, 8 November 1963, baru akan pensiun selepas tahun politik berlalu.
“KSAU ini (aktif berdinas) sampai 2020, sehingga bisa memimpin TNI menghadapi tahun politik dengan lancar,” pungkasnya.
Gatot menyebut, kesesuaian masa pensiun Panglima TNI baru dengan tahun politik itu sudah dipersiapkan pihaknya sebagai bagian dari regenerasi kepemimpinan militer.
Regenerasi ini menurut Gatot merupakan pendampingan pihaknya kepada Hadi dalam rangka menghadapi tahun politik mendatang. Berdasarkan pengakuannya, Gatot mengaku bertemu dengan Hadi setiap hari sembari menitipkan pesan, terutama terkait dengan tantangan tahun politik.
“Ini yang sudah dipersiapkan secara regenerasi. Penyiapan kader-kader yang disiapkan sejak awal,” tutur Gatot.
Gatot juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Presiden terkait pemilihan Hadi.
“Saya juga bersyukur bahwa Presiden telah menentukan pengganti saya, dan pengganti saya ini, seperti disampaikan, dipersiapkan untuk menghadapi tantangan tugas ke depan,” pungkasnya. (cnn/r1)