Jakarta-Geosiar.com, Sejumlah daerah di Indonesia dilanda cuaca ekstrem dalam beberap hari terakhir. Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai hal itu. Jokowi menghimbau masyarakat hati-hati dan waspada saat beraktifitas.
“Saya mengimbau kepada masyarakat ini memang cuacanya sangat ekstrem. Jadi agar berhati-hati,” kata Jokowi kepada media di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (2/12/2017).
Jokowi meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi. “Tingkatkan terus kewaspadaan karena cuacanya memang, sekali lagi, cuacanya ekstrem. Hujan lebat, angin kencang juga ada gelombang yang tinggi. Semuanya hati-hati,” sambung Jokowi.
Presiden mengaku telah meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Basarnas, kementerian/lembaga terkait, dan Pemda untuk bersiap menghadapi dampak cuaca ekstrem itu.
“Semuanya untuk waspada dan membantu masyarakat apabila ada bencana secepat-cepatnya dan kita harus antisipasi dampak cuaca ekstrem ini, terutama pada produksi pangan,” kata Jokowi.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG diperkirakan pada 27 November sampai dengan 3 Desember 2017 terjadi cuaca ekstrem dengan tinggi gelombang 6-7 meter disertai hujan lebat di Perairan Samudera Hindia Selatan Banten hingga selatan Jawa Tengah dan Selatan Jawa Timur.
Keadaan ini dikhawatirkan dapat memicu keterlambatan pasokan makanan, termasuk produksi dan distribusi. Namun Jokowi mengaku sampai sekarang belum ada masalah pada pasokan produksi pangan. “Ini masih bulan Desember. Nanti masih ada bulan Januari,” kata Presiden.
Untuk itu Presiden menekankan pentingnya menjaga jalur-jalur logistik agar tidak terputus akibat bencana. “Ini juga harus betul-betul diantisipasi dan diwaspadai,” tutup Jokowi. (Ant/R2)