Jakarta-Geosiar.com, Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Myanmar pada Senin (27/11/2017) sore waktu setempat. Kunjungan Paus disinyalir untuk meredam ketegangan luar biasa di Myanmar akibat kekerasan terhadap etnis Rohingya yang dilakukan militer Myanmar.
Militer Myanmar dituduh melancarkan kampanye pembersihan etnis terhadap minoritas Rohingya yang sekitar 600 ribu di antaranya terpaksa meninggalkan negara bagian Rakhine ke Bangladesh dalam tiga bulan terakhir akibat operasi militer yang brutal.
Paus Fransiskus memang dikenal sangat peduli terhadap isu-isu kemanusiaan. Paus Fransiskus sebelumnya telah bertemu Aung San Suu Kyi di Kota Vatican pada 2013 dan menyerukan dialog antar-agama di Myanmar.
Dalam lawatan ke Myamnar, Paus Fransiskus akan bertemu dengan panglima angkatan bersenjata Min Aung Hlaing dan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Aung San Suu Kyi saat ini tengah mendapat kecama dari dunia internasional. pasalnya pemimpin sipil Myanmar tersebut tak dinilai tak bereran dalam menghentikan aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya. Padahal Suu Kyi dikenal pernah memperoleh penghargaan nobel perdamaian.
“Menjelang persiapan saya mengunjungi Myanmar dan Bangladesh, saya ingin mengirimkan pesan salam dan persahabatan untuk semua orang. Saya tak sabar untuk bertemu Anda semua!” cuit Paus Fransiskus dalam akun Twitter resminya.
Umat Katolik Myanmar dikabarkan sangat antusias menyambut kunjungan Paus ke negara mereka. Pasalnya ini merupakan kunjungan Paus pertama ke Myanmar.
Dilansir AFP, Myanmar diminta tak mengucapkan kata “Rohingya” saat berkunjung di Myanmar. Pasalnya itu akan menimbulkan kemarahan publik yang pada umumnya umumnya mendukung tindakan militer kepada Rohingya dan umumnya tak mau mengakui eksistensi Rohingya.
Masyarakt internasional telah mengutuk tindakan keras Myanmar terhadap Muslim minoritas Rohingya tersebut. Termasuk PBB yang sudah menyebut tindakan tersebut sebagai pembersihan etnis. (Ant/R2)