Guru RK Delimurni Delitua Hayati Peran Sebagai Pendidik

by
Para Guru berfoto bersama dalam peringatan hari guru di lingkungan RK Jalan Nogio Delitua, Sabtu (25/1/2017).

Medan-GeoSiar.com, Peringatan hari guru di lingkungan RK Delimurni Delitua dimulai dengan upacara peringatan hari guru yang dibawa oleh siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Delimurni Delitua di Jalan Nogio Delitua, Sabtu (25/1/2017).

Kepala Sekolah SMP Drs. Sobat Ginting dalam kata sambutannya di Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indoensia (PGRI) yang ke 72, menyampaikan pesan kepada para guru untuk dapat meningkatkan kualitas sebagai tenaga pendidik.

“Guru adalah panutan, untuk itu kita harus selalu merefleksi diri, agar peserta didik kita semakin baik lagi,” ujar Sobat mengawali sambutannya.

Menurut Sobat, sebagai seorang guru harus mampu memberikan contoh dan teladan yang baik pada para murid.

“Kita harus selalu memperhatikan kualitas diri karena kan kita selalu diperhatikan dan dicontoh semua murid kita,” ujarnya menghimbau.

Hal ini senada dengan instruksi Menteri Pendidikan yang menghimbau para guru untuk dapat menjadi teladan guna menciptakan generasi revolusioner berlandaskan pancasila.

Dalam perayaan ini, Kepala Sekolah SMA Delimurni Jontar Sitohang mengungkapkan kebanggaannya dengan peringatan hari guru yang diperingati setiap tanggal 25 November. Menurutnya, dalam perayaan hari guru ini para guru diajak untuk merenungkan dan menghayati perannya sebagai sosok yang menjadi panutan.

“Sebagai seorang guru, kapan saja, bukan hanya disekolah, kita sebagai guru harus senantiasa memperbaiki diri. Bagaimana perserta didik kita bisa terdidik kalau kita pun tak menampilkan sikap pendidik?,” ujarnya menghimbau seluruh peserta upacara yang terdiri dari para guru dan siswa.

Kepala sekolah SD RK Delimurni, Rejeki Perangin-angin yang juga hadir dalam perayaan gabungan SD, SMP dan SMA ini turut menyampaikan ucapan selamat hari guru bagi semua tenaga pengajar Delimurni dan seluruh guru di Yayasan Don Bosco Medan.

“Bicara mendidik, kami tak kalah menarik, kami mendidik anak SD. Kalau kami salah mendidik, maka anak kami yang akan dirugikan.

Oleh karena itu jadi guru ini tidak mudah, kita  tiap saat harus belajar,” tuturnya dalam mengajak para guru dala kata sambutan selanjutnya.

Setelah kata sambutan selesai, Upacara di akhiri dengan pertunjukan musik tradisional yang dipersembahkan para siswa kepada para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Pagelaran seni merupakan persembahan dari siswa SD, SMP dan SMA yang tak kalah heboh dan menarik.

Para siswa sangat antusias dalam menampikan kreasi dan karya mereka dalam mengibur para guru sebagai kado terindah persembahan untuk para pendidik.

Diakhir acara, staf pengajar, karyawan dan karyawati berfoto bersama sebagai para pendidik insan bangsa menuju karakter bermartabat.

Alandani Sembiring yang merupakan salah satu guru bidang studi Kewaraganegaraan, saat ditemui setelah acara usai mengaku sangat menghayati perayaan hari guru yang dipersembahkan para siswa siswi secara sederhana.

Amanah untuk mengintrofeksi diri yang disampaikan dalam upacara, menurut Alan sangat efektif dalam mengajak seluruh guru untuk menghayati perannya sebagai pendidik.

Amanah menurutnya merupakan roh yang bisa dijadikan pemicu untuk membangkitkan semangat para guru untuk membangun kedekatan dengan siswa dalam pembinaan karakter, sehingga hubungan guru dan siswa terjalin erat dan karakter siswa terbina dengan baik.

“Guru kan harus dekat, tapi tak bersentuhan dengan murid dan jauh tak berjarak supaya target pencapaian generasi yang berkarakter dapat mencerminkan sikap pancasilais,” pungkasnya. (CW1)