Jakarta-Geosiar.com, Pasca meletusnya Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, pada pukul 17.05 WITA Selasa (21/11/2017). Menteri ESDM, Ignasius Jonan, meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah.
Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/11), Kementerian ESDM telah berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Bali dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Agung.
“Kami dari Kementerian ESDM, yang membawahi PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) telah melaporkan pukul 17.05 Wita mulai terjadi erupsi Gunung Agung. Memang tidak besar, letusannya mencapai 700 meter. Kami menyarankan agar masyarakat tetap tenang dan ikut arahan pemerintah. Kementerian ESDM berkerja sama dengan Provinsi Bali dan BNPB. BNPB juga sudah memberitahukan kepada masyarakat apa yang harus dilakukan di sekitar Gunung Agung,” ujar Jonan.
Menurut Ignasius Jonan, Kementerian ESDM telah memastikan tidak ada kendala dalam pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik di Bali. Jonan mengaku pihaknya telah mempersiapkan dengan baik sejak status aktivitas Gunung Agung sebelumnya berada di Level IV (Awas).
“Pasokan BBM dan Listrik tidak terjadi masalah, karena PLN sudah siap dari beberapa waktu lalu. Setelah diumumkan status yang Siaga sebelumnya, lalu Awas dan kembali ke Siaga, PLN sudah siap, pasok BBM juga tidak ada masalah,” lanjut Jonan.
Diketahui pada pukul 17.05 WITA Selasa (21/11) kemarin Gunung Agung meletus dengan ketinggian asap maksimum 700 meter di atas puncak. Abu letusan bertiup lemah ke arah timur dan tenggara.
Dengan status tersebut, masyarakat, endaki, pengunjung, serta wisatawan direkomendasikan tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius enam km dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan- barat daya sejauh 7,5 km.
Masyarakat yang bermukim disekitar Gunung Agung diminta menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik. (Ant/R2)