Jakarta-GeoSiar.com, Tersangka kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik, Setya Novanto mendapatkan karangan bunga yang dipajang di depan lobi RSCM Kencana, Jakarta Pusat pada Sabtu (18/11/2017).
Dua karangan bunga tersebut diantar oleh dua orang kurir dan tiba sekitar pukul 10.44 WIB.
Karangan bunga yang pertama kali tiba merupakan kiriman dari Rizal Villano SP.
Rizal menuliskan kata-kata penghiburan dan semangat untuk Ketua Umum Golkar yang dinyatakan sekarat dan sedang mendapatakan perawatan intensif di RSCM.
‘Semoga Lekas Sembuh Bapak Setya Novanto’ tulisnya dalam Karangan bunga yang ditambahi dengan pesan pendukung lainnya ‘Menuju Indonesia Adil, Jujur, dan Berintegritas’.
Tak lama setelah itu, Ketua DPR RI ini kembali mendapatkan kiriman satu karangan bunga lainnya.
Karangan bunga ini berbeda dengan karangan bunga sebelumnya. Tulisan pada karangan bunga ke dua ini mengandung unsur satire kepada Setya Novanto dan mendukung tiang listrik yang ditabrak oleh mobil Setya Novanto.
‘Semoga Lekas Sembuh Papa Tiang Listrik, Save Tiang Listrik’, begitu kalimat yang tercantum dalam karangan bunga berwarna merah, hijau, dan putih itu. Dalam karangan bunga itu juga tertulis nama Sam Aliano.
Nama Setya Novato sendiri beberapa hari belakangan, menjadi pembicaraan hangat warganet di dunia maya. Penyebabnya, selain menolak untuk menandatangani surat penetapan tesangka oleh KPK, ia dinyatakan menghilang ketika dijemput paksa penyidik KPK di kediamannya.
Berselang satu hari, keesokan harinya, Setya Novanto diketahui mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Mobil yang ditumpangi Setya Novanto menambrak sebuah tiang listrik di pinggir jalan sepi di area perumahan Suryah Paloh yang mengakibatkan dirinya sekarat dengan benjolan di bagian kepala. Didalam foto yang tersebar di internet, tampak bahwa Setya Novanto mengenakan dua buah baju yang bebeda, yakni bewarna biru muda dan putih.
Sontak saja, dunia maya pun langsung ramai dengan tagar #PapaKecelakaan dan #Savetianglistrik sebagai komentar terhadap nasib naas yang menimpanya. (lpt6/r1)
