Jakarta-Geosiar.com, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak pelajar dan mahasiswa untuk menghindari perilaku koruptif. Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, yang mengatakan bahwa cara sederhana untuk menghindari korupsi adalah berhenti untuk korupsi. Salah satunya berhenti dari kebiasaan menitip absen.
“Untuk mahasiswa yakni dengan berhenti menitip absen,” kata Saut saat menyampaikan sambutan pada Festival Konstintusi dan Anti Korupsi di Universitas Indonesia, Depok, Senin, 13 November 2017.
Selain titip absen, perilaku koruptif lain adalah saat melakukan kerja kelompok. Ada yang sudah berdiskusi untuk menyelesaikan, tapi ada juga yang cuma nitip nama.
“Lima orang yang berdiskusi dan satu orang hanya membawa gorengan, yang lain pun makan gorengan dan memasukan namanya,” kata Saut disambut gelak tawa Mahasiswa.
Saut juga menyampaikan bahwa tugas KPK bukan hanya menangkap para koruptor, melainkan koordinasi, supervisi, mentoring. “Jadi, kalau mahasiswa yang titip absen akan dimonitoring oleh Saut Situmorang sebagai pimpinan KPK,” ujarnya.
Menurut Saut, perilaku antikorupsi harus dilakukan sejak dini. Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Topo Santoso sebentar lagi akan pensiun.
“Masa depan antikorupsi ada di tangan mahasiswa yang ke depannya ada jadi Ketua KPK dan Ketua MK,” katanya.
Saut menegaskan korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa namun penanganannya masih pidana biasa. Oleh sebabnya korupsi di indonesia dinilai tidak akan pernah habis meski telah banyak koruptor yang ditangkap.
“Jadi, untuk menyelesaikan korupsi harus dengan langkah hukum luar biasa. Untuk menghentikan korupsi tidak ada cara lain selain tidak korupsi dari hal paling kecil,” tutup Saut. (Tpo/R2)