Menristekdikti : PTS Harus Percaya Diri Bersaing Dengan PTN

by

Yogyakarta-Geosiar.com, Perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia harus percaya diri bersaing dengan perguruan tinggi negeri (PTN). Hal itu disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, di sela acara Rapat Kerja Badan Kerja Sama (BKS) PTN-Kopertis Jawa Tengah dan DIY di Yogyakarta, Jumat (10/11) malam.

“PTS harus percaya diri. Era kita era kompetisi, era kita bukan lagi negeri dan swasta,” kata Nasir.

Nasir menjelaskan selama ini terdapat perbedaan paradigma di masyarakat soal sekat antara PTS dan PTN. Nasir meminta agar semua civitas akademika kampus swasta untuk berani meninggalkan paradigma tersebut. Menurut Nasir, Perbedaan antara PTS dan PTN hanyalah soal pembiayaan. PTN dibiayai negara sementara PTS dibiayai oleh perguruan tinggi itu sendiri.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta itu menjelaskan, jika berbicara soal kualitas kampus, semua tergantung pada proses pembelajaran di perguruan tinggi tersebut, entah itu negeri ataupun swasta. Jika pengelolaan kampus PTS diselenggaralan dengan baik, maka bisa mengalahkan kampus negeri. Sedangkan bila kampus negeri tidak mengelola dengan baik maka bisa gulung tikar dan kalah dengan swasta.

“Saat ini era persaingan. Manakala tidak mau bersaing maka akan ditinggalkan mahasiswa. Mahasiswa akan meninggalkan perguruan tinggi itu. Kalau kualitas makin baik maka akan dicari mahasiswa. Itu saja. Negeri dan swasta akan sama, tinggal mau bersaing atau tidak,” kata dia.

Nasir menjelaskan terkait intervensi Kemristekdikti dalam menjaga kualitas kampus negeri dan swasta tetap setara dan tetap dalam standar adalah lewat akreditasi. Menurut dia, dengan akreditasi kampus yang dilakukan pemerintah bisa menjaga ritme proses pendidikan di kampus agar tetap dalam standar yang baik.

“Lewat akreditasi itu akan setara. Kalau akreditasi kampus itu A dari PTN dan PTS, maka negeri dan swasta sama. Ini yang penting. Artinya pemerintah untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi swasta itu dengan melakukan pendampingan, juga untuk perguruan tinggi negeri,” katanya. (Ant/R2)