Jakarta-Geosiar.com, Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi memberikan pahlawan nasional terhadap empat figur sejarah, Indonesia telah resmi memiliki 173 pahlawan nasional sejak merdekanya Indonesia pada 17 Agustus 1945.
“173 orang terdiri dari 160 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Para pahlawan tersebut ada yang berasal dari sipil dan juga TNI/Polri,” ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kamis, 9 November 2017.
Terakhir empat figur sejarah yang baru saja diresmikan menjadi pahlawan nasional yaitu TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tokoh dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Laksamana Malahayati tokoh dari Provinsi Aceh, Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, dan Lafran Pane dari DI Yogyakarta.
Menurut Khofifah, pengangkatan keempat tokoh tersebut didasari oleh beberapa faktor. Dua di antaranya adalah besarnya jasa yang mereka berikan serta tindak kepahlawanan mereka selama ini.
Khofihah mencontohkan alasan pengangkatan Laksmana Malahayati, pengangkatan Malahayati didasari atas perannya dalam memimpin armada laut Indonesia berperang melawan Belanda dan berhasil menewaskan Cornelis De Houtman di tahun 1559. Selain itu, di tahun 1606, perempuan asal Aceh tersebut bersama Darmawangsa Tun Pangkat (Sultan Iskandar Muda) berhasil mengalahkan armada laut Portugis.
Sedangkan contoh lain, pengangkatan Lafran pane menjadi pahlawan nasional bukan karena terlibat dalam peperangan, melainkan karena mendorong pertumbuhan gerakan pemuda di Indonesia. Salah satunya adalah mendirikan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947. Lafran juga figur yang menentang pergantian ideologi Indonesia dari Pancasila ke Komunisme.
“Jadi, penyandang gelar Pahlawan Nasional bukan hanya mereka yang berjasa di medan perang saja, tetapi mereka yang juga berjasa di bidang lain yang gaung dan manfaatnya dirasakan secara nasional,” ujar Khofifah. (Tpo/R2)