BMKG Respon Ramalan Pria India Soal Gempa dan Tsunami Akhir tahun 2017.

by
FILE - In this Dec. 29, 2004 file photo, an Acehnese man walks through debris near the Baiturrahman Grand Mosque in Banda Aceh, about 240 kilometers (150 miles) from the earthquake's epicenter, Indonesia. When the powerful tsunami smashed into this Indonesian city ten years ago, the only structures left standing in many neighborhoods were mosques. For the hundreds who found refuge within their walls, the buildings’ lifesaving role has not been forgotten - and for many, that experience strengthened their faith. Architectural experts say the mosques in Banda Aceh survived because they were sturdily built and had stronger foundations than surrounding structures, many of which were likely constructed of shoddier materials. But many survivors believe the mosques were spared by divine intervention. (AP Photo/Dita Alangkara, File)

Jakarta-Geosiar.com, Pria India bernama Babu Kalayil menghebohkan jagat media sosial beberapa hari terakhir, pasalnya ia memprediksi gempa bumi dahsyat akan mengguncang Samudera Hindia dan memicu tsunami di tujuh negara di Asia, sebelum 31 Desember 2017. Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang hancur akibat gempa dan tsunami tersebut.

“Gempa yang kuat ini bisa tersebar ke seluruh pesisir kawasan kontinental Asia. Apalagi efek ini bahkan akan menggantikan batas pantai laut,” tulis Kalayil.

Kalayil dikabarkan memiliki indera keenam untuk memprediksi kejadian di masa mendatang. Kalayil bahkan menyurati Perdana Menteri India, Narendra Modi, tentang ramalannya. Surat tersebut juga memperingatkan bahwa 11 negara Asia dapat terkena dampak gempa tersebut, termasuk Cina, India, Jepang, Nepal, Indonesia, dan Afghanistan.

Tidak disebutkan apa yang mendasari Kalayil dalam ramalannya tersebut. Namun ramalan heboh terebut mengingatkan orang akan tsunami besar yang melanda pesisir pantai Sumatera dan menghantam telak banda Aceh. Tsunami Aceh juga terjadi di akhir tahun, tepat tanggal 26 Desember 2004.

BMKG Respon Ramalan Kalayil

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah beredarnya isu akan terjadinya gempa bumi dan tsunami besar yang melanda negara-negara di wilayah Asia sebelum Desember 2017. Mereka memastikan ramalan Kalayil tak berdasar. Ini tanggapan BMKG:

PRESS RELEASE BMKG MENANGGAPI RAMALAN
GEMPA DAN TSUNAMI

 

Menanggapi beredarnya berita terkait isu akan terjadinya gempabumi dan tsunami besar oleh “Babu Kalayil” yang akan melanda negara-negara di wilayah Asia sebelum Desember 2017 yang dilansir oleh berbagai media dan di media sosial, maka bersama ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut:

1. Ramalan tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah karena cakupan dampak bencana yang disebutkan sangat luas dan sulit diterima dalam konsep ilmu kegempaan (seismologi).

2. Indonesia merupakan wilayah yang aktif gempabumi dan memiliki potensi gempabumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.

3. BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempabumi.

4. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat (kapan, dimana dan berapa kekuatannya).

5. Masyarakat dihimbau agar tidak terpancing isu yang beredar tersebut. Apabila ingin mengetahui lebih jelas terkait gempabumi dan tsunami dapat menghubungi kontak center : 021-6546316 atau website resmi di www.bmkg.go.id.

Jakarta, 8 November 2017

DEPUTI BIDANG GEOFISIKA BMKG
Dr. Muhamad Sadly, M.Eng.

(Dtk/R2)