Bekasi-Geosiar.com, Belum terungkapnya kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan membuat Presiden Joko Widodo angkat bicara. Presiden rencananya akan mengundang Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian terkait kasus ini.
“Nanti Kapolri saya undang, saya panggil,” kata Presiden Jokowi di Bekasi Barat Jawa Barat, Jumat (3/11) usai meresmikan pengoperasian seksi 1 b dan 1c Tol Bekasi-Cawang- Kampung Melayu di Kota Bekasi.
Pemanggilan itu menanggapi usulan pembentukan Tim Pencari Fakta (TFP) oleh pimpinan KPK akibat mandeknya kasus Novel, Jokowi meminta semua masalah harus diungkap secara gamblang dan jelas. “Yang jelas, semua masalah harus gamblang dan jelas,” tegas Presiden.
Usulan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyerangan Novel diungkapkan oleh Pimpinan KPK. Menurut mereka pengusutan penyerang Novel sudah terlalu lama.
“Memang diusulkan adanya TGPF. Kami, karena yang menerima hanya dua orang, Pak Laode tidak ada, yang pasti KPK (prinsipnya) collective collegial, hasilnya pasti kami akan tanya pimpinan yang lain. Seandainya pimpinan lain setuju, bisa saja KPK mengusulkan ke Presiden untuk membentuk tim independen,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Jakarta, Selasa (31/10).
Agus menyebutkan, pada Selasa (31/10) lalu, dua orang pimpinan KPK yaitu Agus Rahardjo dan Basaria Panjaitan bertemu dengan mantan pimpinan KPK dan tokoh masyarakat serta pegiat anti-korupsi untuk membicarakan soal pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Adapun penyerangan Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 lalu usai Shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Novel menyebut diserang oleh dua orang pelaku yang mengendarai sepeda motor. Namun hingga saat ini kepolisian belum juga mengungkapkan pelaku kasus tersebut meski sudah memeriksa banyak saksi.
Akibat penyerangan itu, mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017. (Ant/R2).