Jakarta-GeoSiar.com, Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat wisata halal di daerah Jakarta dan sekitarnya mendapat tanggapan dari Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdid. Zainul angkat bicara soal rencana Anies untuk membuat konsep wisata halal yang saat ini tak banyak kendala, tetapi harus memiliki konsep yang tetap.
NTB telah meraih World Halal Tourism Award 2015 dengan 3 penghargaan sekaligus. Di tahun berikutnya, 12 penghargaan diborong dari 16 yang dikompetisikan.
“Kendalanya relatif tidak ada, yang penting persepsi harus sama. Yaitu halal tourism (wisata halal) adalah satu segmen baru yang melengkapi segmen yang sudah ada, sehingga para wisatawan memiliki pilihan yang lebih banyak,” ucap Zainul kepada Liputan6.com, Jumat (3/10/2017).
Zainul menjelaskan, segmen yang baru bukan berarti Pemerintah Provinsi harus menyeragamkan semua wilayah menerapkan kebijakan ini. Sehingga apa yang sudah ada tidak menjadi mati.
“Halal tourism (wisata halal) bukan dimaksudkan untuk mematikan segmen konvensional yang sudah ada,” jelas Zainul
Pria yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) ini mengingatkan, jika dikelola benar dan baik, wisata halal tentu akan membawa keuntungan sendiri, khususnya di sektor ekonomi.
“Pengalaman NTB, halal tourism (wisata halal) membawa manfaat ekonomi yang nyata. Wisatawan dari Timur Tengah meningkat sampai 190% dan dari Malaysia 34%. Sektor pendukung seperti ekonomi kreatif juga semakin berkembang. Penyerapan tenaga kerja juga meningkat,” ungkap Zainul.
Zainul juga menuturkan, dengan adanya konsep wisata seperti itu di Ibu Kota. Maka, akan menyamai dengan beberapa negara di Asia. Karenanya harus disiapkan secara matang betul.
“Saya pikir, bagus kalau Jakarta sebagai Ibu Kota Negara mengembangkan segmen halal tourism (wisata halal), seperti halnya Kuala Lumpur bahkan Bangkok, Seoul dan Tokyo,” pungkas Zainul.
Sebelumnya, setelah menutup Hotel Alexis, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan serta Sandiaga Uno, menggagas rencana penerapan wisata halal atau halal tourism di DKI Jakarta.
Sandiaga mengaku telah mendapat masukan soal rencana tersebut. Salah satu program wisata halal adalah hotel syariah. Dia pun berencana melatih para mantan pekerja Alexis agar bisa terlibat dalam program tersebut sebagai upaya menyelamatkan mantan pekerja Alexis dari pengangguran.
Sementara itu, Direktur utama BUMD DKI bidang pariwisata Jakarta Tourisindo G Jeffrey Rantung mengatakan pihaknya siap mendukung rencana wisata halal seperti yang dicanangkan.
Dia mengungkapkan, hotel syariah ini misalnya dimulai dari desainnya yang islami, manajemen islami seperti wajib menunjukkan surat nikah untuk check in. Lalu ada pemisah antara bagian laki-laki dan perempuan di ruang rapat atau pertemuan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi A DPRD, Syarief, meminta Sandi mengkaji ulang rencana tersebut.
“Feasibility-nya (kelayakannya) bagaimana? Kalau untuk menegakkan yang berbau syariah sih kita setuju saja. Tapi tolong dikaji feasibility-nya, dalam konteks bisnis apa,” ujar Syarief di Gedung DPRD, Kamis, (2/11/2017).
Konsep syariah menurutnya akan bersinggungan dengan bisnis. Padahal, DPRD tak mau ada pertentangan antara konsep syariah dan bisnis yang dijalankan Pemprov DKI.
“Saya khawatir saja kalau feasibility-nya enggak oke. Nanti yang disalahkan syariahnya. Jadi lebih baik kaji matang dulu,” tutupnya. (lpt6/r1)