PDI Perjuangan Tersinggung dengan Perppu Ormas

by

Jakarta-GeoSiar.com, Dwi Ria Latifa, politisi PDI Perjuangan merasa tersinggung dengan jalannya pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Perppu Ormas).

Dwi menilai bahwa sejumlah pihak dalam pembahasan Perppu Ormas di Komisi II DPR menstigmatikan partainya ketika menyinggung ideologi-ideologi tertentu, seperti ideologi komunis dan atheisme.

Saat sidang berlangsung, menurut Dwi mata para pihak yang diundang tersebut langsung mengarah kepada PDI-P dan anggota fraksinya. Seolah menangkap pesan nonverbal tersebut, Dwi merasa tersinggung dengan perlakuan dari beberapa undangan tersebut.

“Ketika bicara atheis, komunis melihat ke kami Fraksi PDI-P. Ketika bicara tentang atheis, komunis melihat ke kami bahkan ke mata saya,” kata Dwi Ria dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/10/2017) dilansir dari Liputan6.com.

“Apakah orang seperti saya ini tidak berhak juga untuk mengatakan bahwa saya seorang Dwi Ria Latifa anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P seorang muslimah yang juga punya hak dan pendapat bahwa saya juga tidak ingin dikatakan berdosa dan didoktrin percaya tidak dengan Al-Quran Anda,” ujarnya.

Dwi menambahkan, ada yang harus dipahami tentang bangsa, bagaimana organisasi tertentu dimasuki kelompok intelektual dan dirusak.

Suatu bangsa dapat pecah secara horizontal karena permainan isu SARA. Dwi berharap hal itu tidak ditutupi dengan permainan politik dan seluruh pihak wajib memikirkan kedamaian bangsanya.

“Tidak ada di Indonesia yang melarang semua berkumpul dan berserikat. Asal tidak melanggar aturan yang sudah ditetapkan,” tutup Anggota Komisi II DPR itu.