UNICEF : Anak-anak Rohingya Bagai Hidup Di Neraka

by
Rohingya people try to collect food offered by local people from Bangladesh in Kutupalong refugee camp, cox's bazar.

Keadaan 340 ribu anak-anak Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian zona perbatasan Bangladesh sangat mengerikan, tak ubahnya seperti melihat neraka di bumi. Hal ini diungkapkan oleh laporan United Nation Children Found (UNICEF) di Janewa, Swiss.

Kemah dan tenda darurat sangat mengeyedihkan. Makanan terbatas, minimnya air bersih dan fasilitas kesehatan, serta lingkungan yang kumuh menjadi pengalaman yang harus mereka hadapi setelah mengungsi dari desa-desa di Rakhine, Myanmar.

Dalam sebuah laporan berjudul Outcast and Desperate, UNICEF mengungkapkan sekitar 12 ribu anak Rohingya masih terus berdatangan kekamp-kamp pengungsi di Bangladesh setiap pekannya. Seringkali mereka tiba dengan kondisi masih sangat trauma akibat kekejaman militer Myanmar yang disaksikannya.

“Ini tidak akan menjadi jangka pendek, ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat,” kata Simon ingram, pejabat UNICEF yang menyusun Laporan tersebut, Sabtu (21/10), dilansir dari Republika.co.id.

Dalam keterangannya, Ingram menjelaskan keadaan Anak-anak ini merasa begitu terbengkalai, sangat terpencil,dan tanpa sarana untuk mencari dukungan atau bantuan. “Dalam arti tertentu, tidak mengherankan jika mereka benar-benar melihat tempat ini (kamp pengungsi) sebagai neraka di bumi,” komentar Ingram.

Selain itu, terkait kodisi di Rakhine, Ingram meminta agar anak-anak Rohingya dilindungi.”Kami mengulangi seruan untuk kebutuhan perlindungan semua anak di negara bagian Rakhine. Ini adalah hal yang mutlak kebutuhan. Kekejaman terhadap anak-anak dan warga sipil harus diakhiri,” ujarnya.

Adapun laporan yang disusun Ingram muncul menjelang konferensi donor yang digelar di Jenewa, Swiss. Tujuan dari konferensi tersebut tak lain untuk menghimpun dana bantuan guna disalurkan bagi para pengungsi Rohingya, khususnya kalangan anak-anak.

PBB dan badan-badan kemanusiaan saat ini tengah mencari dana sekitar 434 juta dolar AS untuk membantu kehidupan pengungsi Rohingya di Bangladesh. Sekitar seperenam dari dana tersebut akan diupayakan oleh UNICEF guna membantu anak-anak Rohingya di sana.