Jakarta-GeoSiar.com Presiden Joko Widodo punya jadwal sibuk hari ini. Akan ada kunjungan kerja ke tiga lokasi dalam sehari. Jokowi Akan melawat ke Semarang, Garut, dan Bandung untuk sejumlah acara.
Didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden Jokowi beserta staf berangkat menggunakan Pesawat Kepresiden Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa sekitar pukul 07.45 WIB. Hingga berita ini diturunkan, Presiden telah berada di Semarang yang tiba sekitar pukul 08.21 WIB tadi.
Presiden dijadwalkan akan memberi orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-60 Universitas Diponegoro di Stadion Universitas Diponegoro. Setelah memberikan orasi ilmiah, Presiden dan Ibu Iriana akan meninggalkan Kota Semarang untuk melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, melalui Kota Bandung.
Setelah melakukan kunjungan kerja di Semarang, Jokowi akan bertolak ke Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Presiden menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Kota Semarang menuju Bandara Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat untuk berganti Helikopter Super Puma TNI AU menuju Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Adapun agenda kerja Jokowi di Garut adalah untuk menghadiri Rapat Koordinaasi Nasional Pondok Pesantren Muhammadiyah di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Kabupaten Garut. Kegiatan lain Jokowi di Garut adalah meyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat di Kabupaten Garut.
Selanjutnya Jokowi akan berangkat ke Bandung menggunakan Halikopter Super Puma TNI AU. Adapun agenda kerja Presiden di Bandung yaitu menghadiri Silaturahim dengan Pengurus dan Otonom PERSIS se-Bandung Raya di Masjid PP PERSIS.
Barulah malam harinya Presiden beserta Ibu Iriana akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Dalam penerbangan menuju Semarang pagi tadi, Presiden didampingi oleh Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Sumber: Antara