Bulan Oktober ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah resmi menjabat selama 3 tahun lamamnya. Ada berbagai target yang telah terealisasi, dan adapula yang masih dalam tahap pengerjaan.Beberapa pencapaian pun sudah terlihat demi mewujudkan program prioritas dalam Nawacita. Mulai dari pembangunan infrastruktur hingga penyaluran bantuan sosial yang lebih tepat sasaran.
Menteri Koordinantor Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan pencapaian terbesar yang bisa dirasakan seluruh masyarakat Indonesia adalah pembangunan infrastruktur yang masif di berbagai daerah. Pembangunan jalan tol, jalan nasional, bendungan, hingga pelabuhan bisa dirasakan manfaatnya.
“Infrastruktur itu pasti dirasakan banyak orang karena dia menyangkut konektivitas, menyangkut kehidupan sehari-hari,” kata Darmin, di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2017) dilansir dari Detik.com.
Selain itu, pemerintah juga berhasil menjaga stabilitas harga pangan yang juga tercermin dari tingkat inflasi yang masih terjaga di bawah 4%. Dengan tingkat inflasi yang semakin rendah, Darmin mengungkapkan, pemerintah bertekad mengendalikan inflasi di level 3% plus minus 1% pada dua hingga tahun ke depan, dan di level 2,5% plus minus 1% pada empat sampai lima tahun ke depan.
Produksi beras di dalam negeri juga mampu mencukupi kebutuhan nasional. Sehingga di 2016 lalu pemerintah tidak melakukan impor beras.
“Ada sisa impor 2015 terjadi El Nino yang tidak kepakai semua di 2015,” ujar Darmin.
Penyaluran bantuan sosial (Bansos) juga kini lebih terarah. Penyaluran bantuan sosial menggunakan kartu diharapkan bisa membuat penerima bantuan menerima manfaat yang lebih besar.
“Bansos lebih terarah sekarang walaupun masih harus lebih bertindak lebih lanjut buat dia makin terarah,” tutur Darmin.
Sementara untuk kemiskinan, dapat dilaporkan sampai Maret 2017 terdapat penurunan kemiskinan sebesar 0,22% menjadi 10,64% dari September 2016 yang sebesar 10,7%.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang atau 10,64% dari seluruh penduduk. Diperlukan program yang tepat sasaran dan tepat untuk terus menurunkan jumlah penduduk miskin.