Jokowi Resmikan Tol Palembang-Indralaya

by

Palembang-GeoSiar.com, Tol Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I ruas Palembang–Pamulutan sepanjang 7,8 km diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (12/10/2017). Pada proses peresmian ini, presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Tol yang diresmikan ini merupakan tol pertama yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Tol Trans Sumatera pertama yang diresmikan oleh Presiden Jokowi.

“Ini jalan tol pertama yang ada di Sumatera Selatan, saya minta meskipun jalan tol berbayar, bisa dinikmati masyarakat. Pada awal operasi ini sampai akhir tahun 2017 tanpa dipungut biaya, nanti jika sudah tersambung dengan seksi II dan III baru dipungut biaya,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/10/2017) dilansir dari Liputan6.com.

Jokowi mengatakan, selain kendala lahan, pembangunan Tol Palindra membutuhkan teknik konstruksi khusus karena lahan didominasi rawa gambut.

Dalam pembangunan tol ini digunakan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air dan kadar udara dalam tanah dan sekaligus mempercepat proses pembangunan tol.

“Dibanding tol yg lain, pembangunan Palindra ini membutuhkan biaya yang hampir 1,5 kali lipat lebih besar, karena harus menguruk tanah sedalam 7 meter dan mengurangi kandungan air rawa sebelum dipadatkan tanahnya,” ujar Jokowi dalam keterangannya.

Jokowi sudah empat kali meninjau langsung pembangunan. Hal itu supaya pembangunan berlangsung cepat serta memberi dukungan dan motivasi kepada semua pihak yang terkait.

“Saya tanya 2-3 bulan lalu masih ada pembebasan lahan yang belum selesai. Tadi saya tanya lagi semua seksi di Palindra sudah selesai pembebasan lahannya. Persoalan seperti kendala lahan tidak akan bisa diselesaikan kalau tidak didorong terus penyelesaiannya,” ujar Jokowi lagi menambahkan.

Pembangunan Tol Palindra nantinya diharapkan akan mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Tol Palindra yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 3,3 triliun ini merupakan penugasan pemerintah kepada PT Hutama Karya melalui Perpres Nomor 117 Tahun 2015.

Total panjangnya 22 km terdiri dari tiga seksi, yakni seksi I ruas Palembang-Pamulutan (7,8 km), seksi II Pamulutan – KTM (4,9 km) dan seksi III KTM– Simpang Indralaya (9,3 km). Pembangunannya telah dimulai sejak tahun 2015 dan saat ini progres konstruksi untuk seksi II sudah 26,27 persen dan seksi III sebesar 83,14 persen.

Semua seksi ditargetkan rampung tahun 2018. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry TZ mengungkapkan, usai diresmikan Tol Palindra seksi I ini akan dibuka untuk digunakan masyarakat tanpa dikenakan biaya selama masa uji coba.

“Tol ini baru keluar sertifikat layak fungsinya sehingga bisa diresmikan. Selanjutnya sambil menunggu keputusan penetapan tarif, Tol Palindra dapat dilewati tanpa tarif,” jelasnya.

Sementara untuk seksi II Tol Palindra dikatakan Herry sudah memasuki tahap konstruksi setelah sebelumnya sempat terkendala pembebasan lahan. Sementara untuk seksi III progresnya sesuai jadwal dan ditargetkan akan rampung pada Desember 2017.

Seksi III Tol Palindra sedang dilakukan penyedotan untuk mengurangi kadar air pada tanah rawa sehingga pengerasan tanah dan pengaspalan dapat optimal. Proses pembangunan ini ditargetkan akan selesai pada Januari 2018.